Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the page-builder-framework domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /www/indo0323/38.181.63.137/wp-includes/functions.php on line 6121
HASILWIN – Cara Mencegah Mastitis setelah Ibu Menyusui Habiskan Liburan Panjang – HASILWIN

HASILWIN – Cara Mencegah Mastitis setelah Ibu Menyusui Habiskan Liburan Panjang

mastitis
Jakarta

Ancaman mastitis sering kali menghantui sepanjang perjalanan menyusui tak terkecuali ketika Bunda usai menjalani liburan. Hmm, bagaimana sebenarnya cara mencegah mastitis setelah Bunda habiskan liburan panjang?

Liburan panjang Idul Fitri memang membawa kebahagiaan tersendiri. Ramah tamah bersama keluarga besar, berwisata bersama anggota keluarga, dan makan dengan rekan-rekan tentu menjadi hiburan bagi siapa pun. Termasuk para ibu menyusui yang biasanya hanya disibukkan dengan agenda menyusui dari hari ke hari.

Meskipun tentunya tidak mudah menjalani proses menyusui di tengah liburan, hal ini tak mengurangi kebahagiaan para ibu yang mendapatkan suntikan energi ketika melewati momen tersebut. Walaupun ada saja kendala yang menghampirinya ya, Bunda. Seperti halnya sumbatan di payudara karena jadwal menyusui jadi berantakan di tengah liburan.

Ya, liburan, berlibur ke luar kota, dan agenda plesiran lainnya memang dapat mengganggu jadwal memompa ASI para orang tua baru dan bahkan bisa menyebabkan mastitis atau radang jaringan payudara. Jika sudah begini, liburan pun jadi kacau.

Sebagai orang tua baru, Bunda mungkin memiliki daftar panjang hal yang harus dilakukan,  dengan berbagai acara, rencana perjalanan, dan tenggat akhir tahun yang semuanya berlomba-lomba menarik perhatian. Sayangnya, risiko mastitis dalam kondisi tersebut juga kerap mengintai ya, Bunda. Apalagi ketika agenda menyusui tak lagi rutin seperti halnya hari-hari biasa di rumah.

Perlu Bunda ketahui bahwa mastitis paling umum terjadi dua hingga tiga minggu setelah melahirkan ketika orang tua dan bayi mereka baru mulai menjalani rutinitas, tetapi mastitis dapat terjadi pada setiap tahap laktasi. Peradangan biasanya terjadi dengan cepat dan dapat disertai dengan gejala seperti demam tinggi, menggigil, nyeri, dan area payudara yang nyeri dan hangat saat disentuh.

Cara mencegah mastitis pada ibu menyusui

Mastitis memang jadi salah satu risiko yang perlu diwaspadai para pejuang ASI, Bunda. Sehingga, pastikan Bunda menerapkan beberapa antisipasi sehingga mastitis dapat dihindari. Berikut ini beberapa cara di antaranya yang bisa dilakukan:

1. Perhatikan isyarat menyusui

Agar mastitis bisa diminimalisasi kehadirannya, sebagai ibu menyusui ada baiknya Bunda memperhatikan isyarat menyusui dari Si Kecil. Jadi, pastikan untuk menetapkan beberapa parameter dengan kunjungan liburan dan ketika jadwal menyusui tiba, segeralah menyusui Si Kecil.

Batasan tersebut akan membantu Bunda mengawasi isyarat menyusui Si Kecil dan memungkinkan Bunda untuk merespons dengan cepat. Karena, menunggu terlalu lama untuk menyusui atau memompa ASI dapat menyebabkan pembengkakan.

Dan, akan lebih sulit bagi bayi untuk menempel pada payudara yang bengkak, yang menyebabkan sesi menyusui serta memompa yang terlewat dan kemungkinan komplikasi laktasi terjadi.

2. Jangan terburu-buru

Menyusui dan memompa membutuhkan waktu, jadi jangan mempercepat waktu menyusui atau membatasi waktu Bunda bersama. Melewatkan, menunda, atau bahkan terburu-buru menyusui dapat menyebabkan masalah laktasi.

Dan jika Bunda menggunakan pompa ASI, bawa serta aksesori Bunda dan atur di tempat yang nyaman. Apa pun yang terjadi, berikan diri semua waktu dan ruang yang dibutuhkan untuk menyediakan kebutuhan bayi.

3. Hilangkan tekanan

Mengenakan bra atau pakaian ketat dapat menyebabkan kompresi saluran susu. Apa pun yang memberi tekanan pada saluran termasuk membawa gendongan bayi yang ketat atau tas selempang yang berat harus dihindari demi kesehatan payudara. Ingatlah bahwa jaringan payudara meluas hingga ke ketiak, jadi pastikan payudara Bunda tertopang dengan baik tanpa tertekan seperti dikutip dari laman Lactationnetwork.

4. Sembuhkan luka dengan cepat

Area terbuka atau puting yang sangat nyeri merupakan titik masuk infeksi. Jika Bunda mengalami puting yang nyeri, hubungi dokter atau konsultan laktasi sesegera mungkin untuk mendapatkan pengobatan.

5. Luangkan waktu untuk diri sendiri

Liburan memang waktu yang menyenangkan tetapi jangan sampai melupakan waktu untuk diri sendiri ya, Bunda. Ingatlah bahwa stres dan kelelahan dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh, sehingga Bunda rentan terhadap infeksi. 

Ingatkan diri sendiri bahwa memberi makan bayi adalah pekerjaan besar, dan Bunda melakukannya dengan sangat baik. Di tengah-tengah memberi kepada orang lain, berikan diri sendiri hadiah terbaik. Sisihkan waktu dan saatnya untuk beristirahat dan beristirahat saat Bunda bisa melakukannya.

Semoga informasinya membantu, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *