HASILWIN – 10 Penyebab Payudara Sakit saat Menyusui tapi Tidak Ada Benjolan, Benarkah Kanker?

Masih menyusui tapi banyak busui mengeluhkan payudaranya sakit. Ketahui yuk, penyebab payudara sakit saat menyusui tapi tidak ada benjolan, benarkah kanker?
Kebanyakan perempuan bisa mengalami beberapa bentuk nyeri payudara pada satu waktu atau lainnya. Nyeri payudara biasanya mudah diobati, tetapi pada beberapa kesempatan yang lebih jarang, nyeri payudara dapat menjadi tanda sesuatu yang lebih serius ya, Bunda.
Direktur medis Suburban Hospital Breast Center Pamela Wright, M.D., membahas penyebab paling umum nyeri payudara (mastalgia), perawatannya, dan kapan harus menemui dokter seperti dikutip dari laman Hopkins Medicine.
10 penyebab payudara sakit saat menyusui tapi tidak ada benjolan
Berbagai penyebab memang bisa melatari terjadinya nyeri payudara pada ibu menyusui. Berikut ini beberapa hal yang mungkin bisa menyebabkan munculnya nyeri pada payudara:
1. Fluktuasi hormon
Fluktuasi hormon adalah alasan nomor satu mengapa perempuan mengalami nyeri payudara. Payudara menjadi sakit tiga hingga lima hari sebelum dimulainya periode menstruasi dan berhenti sakit setelah dimulai. Hal ini disebabkan oleh peningkatan estrogen dan progesteron tepat sebelum menstruasi. Hormon-hormon ini menyebabkan payudara membengkak dan dapat menyebabkan nyeri tekan.
“Wajar jika payudara terasa nyeri dan hilang timbul saat menstruasi,” kata Wright. “Tidak perlu dikhawatirkan.”
Jika Bunda hamil, payudara mungkin tetap terasa nyeri selama trimester pertama karena produksi hormon meningkat. Nyeri payudara merupakan salah satu tanda awal kehamilan bagi banyak perempuan.
2. Cedera payudara
Seperti bagian tubuh lainnya, payudara dapat cedera. Hal ini dapat terjadi karena kecelakaan, saat berolahraga, atau akibat operasi payudara. Bunda mungkin merasakan nyeri yang tajam dan menusuk saat cedera. Nyeri dapat bertahan selama beberapa hari hingga beberapa minggu setelah trauma pada payudara.
3. Bra tidak menopang
Tanpa penyangga yang tepat, ligamen yang menghubungkan payudara ke dinding dada dapat meregang berlebihan dan nyeri di penghujung hari. Hasilnya adalah payudara yang nyeri dan sakit. Hal ini mungkin terasa terutama saat berolahraga. Pastikan bra Bunda berukuran tepat dan memberikan penyangga yang baik.
4. Nyeri payudara dari dinding dada
Apa yang terasa seperti nyeri payudara mungkin sebenarnya berasal dari dinding dada. Ini adalah area otot, jaringan, dan tulang yang mengelilingi dan melindungi jantung dan paru-paru. Penyebab umum nyeri dinding dada meliputi otot tertarik, peradangan di sekitar tulang rusuk, fraktur tulang, dan lainnya.
5. Menyusui
Menyusui terkadang dapat menjadi sumber nyeri payudara. Beberapa hal yang dapat Bunda alami saat menyusui meliputi puting payudara nyeri akibat perlekatan tidak tepat, sensasi kesemutan saat mengeluarkan ASI, puting payudara nyeri karena digigit, dan lainnya.
6. Infeksi payudara
Ibu yang sedang menyusui kemungkinan besar akan mengalami infeksi payudara (mastitis), tetapi terkadang juga terjadi pada perempuan secara umum. Jika Bunda mengalaminya, Bunda mungkin mengalami demam dan gejala seperti nyeri, kemerahan, pembengkakan, dan lainnya.
7. Efek samping obat
Beberapa obat dapat menyebabkan nyeri payudara sebagai efek samping. Bicarakan dengan dokter tentang obat yang sedang Anda konsumsi dan apakah ini bisa terjadi pada Bunda. Beberapa obat dengan efek samping yang diketahui meliputi oksimeton, klorpromazin, obat diuretik, terapi hormon, metildopa, dan lainnya.
8. Kista payudara
Jika benjolan nyeri tiba-tiba muncul di payudara, Bunda mungkin memiliki kista, kata Wright. “Benjolan berisi cairan ini tidak berbahaya dan sering kali tidak perlu diobati karena dapat hilang dengan sendirinya. Namun, penting untuk memeriksakan benjolan di payudara ke dokter.”
9. Komplikasi akibat implan payudara
Beberapa perempuan mengalami komplikasi dengan implan payudara, baik yang terbuat dari silikon maupun garam. Salah satu penyebab nyeri yang paling umum setelah operasi pembesaran payudara adalah kontraktur kapsul, saat jaringan parut terbentuk terlalu rapat di sekitar implan. Nyeri payudara juga bisa menjadi indikasi bahwa salah satu implan telah pecah. Bicarakan dengan dokter tentang nyeri yang Bunda alami untuk menentukan apakah itu mungkin terkait dengan implan payudara.
10. Kanker payudara
Kanker payudara jarang menimbulkan nyeri, kata Wright, tetapi bukan tidak mungkin. Kanker payudara inflamasi sering menimbulkan nyeri tetapi jarang terjadi, hanya mencakup 1 persen hingga 5 persen dari kasus kanker payudara di Amerika Serikat. Gejala penyakit agresif ini sering kali muncul tiba-tiba dan berkembang dengan cepat.
Ciri-ciri kanker payudara
Pada kasus adanya kanker payudara, biasanya ada beberapa ciri-ciri yang bisa ditandai. Berikut ini di antaranya:
1. Benjolan atau pembengkakan pada payudara, dada, atau ketiak.
2. Perubahan pada kulit payudara, seperti lesung pipit (mungkin tampak seperti kulit jeruk) atau kemerahan (mungkin lebih sulit dilihat pada kulit hitam atau cokelat).
3. Perubahan ukuran atau bentuk pada salah satu atau kedua payudara.
keluarnya cairan dari puting (jika Bunda tidak hamil atau menyusui), yang mungkin mengandung darah
4. Perubahan bentuk atau tampilan puting, seperti puting yang mengarah ke dalam (puting terbalik) atau ruam di atasnya (mungkin tampak seperti eksim).
5. Nyeri pada payudara atau ketiak yang tidak kunjung hilang dan nyeri payudara yang datang dan pergi biasanya bukan merupakan gejala kanker payudara
Penting untuk memeriksa payudara secara teratur agar Bunda mengetahui apa yang normal bagi Bunda. Hal ini memudahkan untuk melihat adanya perubahan pada ukuran, tampilan, atau rasa pada payudara seperti dikutip dari laman Nhs.
Cara mengatasi payudara sakit saat menyusui tapi tidak ada benjolan
Mengatasi penyebab payudara sakit saat menyusui meski tidak ada benjolan dapat dilakukan dengan beberapa cara sederhana, Bunda. Berikut ini beberapa cara yang bisa dilakukan:
1. Membatasi konsumsi cokelat, kopi, teh, dan minuman ringan
menerapkan kompres panas atau dingin pada payudara
2. Berolahraga secara teratur
3. Melakukan metode relaksasi untuk mengurangi stres, kecemasan, dan ketegangan
4. Disarankan untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan sebelum mencoba teknik perawatan diri untuk memastikan teknik tersebut tepat. Dalam keadaan tertentu, intervensi medis mungkin diperlukan seperti dikutip dari laman Medical News Today.
Semoga informasinya membantu ya, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(pri/pri)
Leave a Reply