HASILWIN – Pakar Ingatkan Bahaya Menyusui di Gendongan, Berisiko Bikin Bayi Lemas hingga Meninggal

Posisi menyusui yang tepat dapat mendukung pemberian ASI yang maksimal ke anak. Tapi, tidak semua posisi menyusui aman dilakukan ya, Bunda.
Lembaga amal National Childbirth Trust (NCT) dan Lullaby Trust belum lama ini memperingatkan para orang tua tentang bahaya menyusui bayi di gendongan. Menurut mereka, menyusui bayi tanpa menggunakan tangan atau memberi susu botol, terutama saat digendong, tidaklah aman.
NCT dan Lullaby Trust mengatakan bahwa risiko tertinggi terjadi pada bayi prematur dan bayi di bawah usia empat bulan karena saluran napas mereka mudah tersumbat.
Anjuran tersebut muncul setelah mereka mengikuti penyelidikan atas kematian seorang bayi laki-laki berusia enam minggu yang disusui dalam gendongan bayi saat ibunya berjalan berpindah-pindah di rumahnya. Laporan tersebut menunjukkan bahwa hanya ada sedikit informasi tersedia tentang posisi bayi yang aman dalam gendongan atau risiko mati lemas saat menyusui.
Simak kisah lengkapnya, serta tips menggunakan gendongan yang aman bagi bayi berikut ini!
Kisah bayi meninggal saat menyusu di gendongan
Pada Oktober 2023, bayi bernama Jimmy Alderman dari London, disusui di gendongan ibunya. Menurut laporan, bayi tersebut diketahui berada di posisi yang tidak aman atau terlalu jauh di dalam gendongan hingga membuatnya kehilangan kesadaran setelah lima menit. Beberapa upaya dilakukan untuk menyadarkan bayi tersebut, tetapi ia meninggal tiga hari kemudian.
Koroner senior atau pejabat publik yang bertugas menyelidiki kematian di London barat, Lydia Brown, mengeluarkan peringatan tentang bahaya gendongan bayi menyusul penyelidikan yang diadakan tahun lalu atas kematian Alderman. Menurutnya, tidak ada gambar visual yang membantu tentang postur ‘aman’ atau ‘tidak aman’ untuk bayi dalam gendongan.
Brown bahkan menambahkan bahwa ‘literatur NHS’ yang tersedia juga tidak memberikan panduan atau saran, Bunda. Sementara itu, NCT mengatakan bahwa pihaknya akan segera meninjau informasi daring tentang gendongan bayi setelah menerima laporan koroner dan mendengar umpan balik dari orang tua Alderman.
“Menyusui tanpa tangan atau memberi susu botol, di mana pemakainya bergerak dan melakukan pekerjaan lain saat bayi menyusu, tidaklah aman. Hal ini terutama berlaku untuk bayi di bawah usia empat bulan, dan juga berlaku untuk bayi yang lahir prematur atau mereka yang memiliki kondisi kesehatan tertentu,” kata NCT.
Badan amal tersebut juga mengatakan bahwa leher bayi belum kuat dan tidak dapat mengangkat kepala mereka. Itu artinya, jalan napas mereka dapat dengan mudah tersumbat saat berada di gendongan. Tak hanya itu, NCT juga mengatakan bahwa kain gendongan dapat menyebabkan sesak napas pada bayi dengan sangat cepat, Bunda.
“Jika gendongan tidak dipasang dan disesuaikan dengan benar, bayi dapat mengalami cedera kepala traumatis,” ujar mereka.
Tips menggunakan gendongan yang aman bagi bayi
NCT secara khusus memberikan saran penggunaan gendongan bayi yang aman, yakni:
- Gendongan harus cukup ketat untuk menopang bayi dengan erat.
- Saat menggunakan gendongan, Bunda harus selalu dapat melihat wajah bayi dengan hanya melirik ke bawah.
- Gendongan harus menghadap ke atas, bukan ke tubuh Bunda.
- Kepala bayi yang digendong harus cukup dekat untuk bisa dicium oleh Bunda.
Di sisi lain, Lullaby Trust juga telah mengubah saran mereka tentang proses menyusui. Menurut mereka, bila bayi memang perlu menyusu, maka Bunda sebaiknya mengeluarkannya dari gendongan.
“Kami terus meninjau bukti dan penelitian, karena saat ini tidak ada bukti yang kuat tentang cara menyusui tanpa menggunakan tangan dengan aman, itulah sebabnya kami mengubah panduan kami untuk tidak melakukannya,” kata CEO Jenny Ward, dilansir BBC.
Demikian penjelasan pakar tentang bahaya menyusui bayi di dalam gendongan. Semoga informasi ini bermanfaat ya.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(ank/rap)
Leave a Reply